Minggu, 30 Juli 2017

Codot , Manfaat Daging Codot Untuk Kesehatan Tubuh

DAGING CODOT / KELELAWAR
=========================>
Kelelawar, si hewan malam yang biasa tinggal di dalam gua – gua yang gelap dan sunyi ternyata bisa juga menjadi konsumsi manusia. Dan sudah banyak pula daerah – daerah yang menjadikan hewan terbang ini sebagai makanan sehari. Manfaat Daging Codot/Kalong: Penyembuh Asma – Hewan ini memang mirip dengan kelelawar tetapi ukurannya lebih besar dan warnanya kecoklat-coklatan, tak seperti kelelawar yang berbulu hitam. Orang-orang di kawasan timur Indonesia menyebutnya paniki atau niki. Orang Sunda menyebutnya lalay, kalong, atau kampret. Orang Jawa Tengah menyebutnya codot. Sedangkan suku Dayak menyebutnya sebagai hawa, prok, cecadu, kusing, atau tayo.

Codot atau kalong ini merupakan binatang yang suka menggerogoti buah-buahan masak, hewan ini sering dianggap sebagai hama. Namun di daerah tertentu, daging codot juga digemari sebagai salah satu menu makanan yang istimewa. Selain rasanya yang gurih, codot goreng juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.dan daging codot juga bisa di gunakan untuk Obat penambah stamina dan di antara salah satu jenis obat yang terbuat dari daging codot itu ada yang memiliki khasiat serta manfaatnya Titan Gel yaitu untuk memperkasa stamina organ vitalitas agar selalu kuat perkasa secara alami .Daging codot dipercayai dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti asma, gatal-gatal, atau alergi pada kulit hingga menjaga stamina bagi pria atau wanita. Bahkan sekarang banyak dibuka warung yang menyediakan masakan dengan menu daging codot.

Sebelum diolah, daging codot/kalong terlebih dahulu musti dipisahkan antara badan dan kedua sayapnya. Sedangkan untuk menghilangkan bulu-bulunya, biasanya tubuh codot ini dibakar. Untuk mematangkan daging codot secara alami, biasa dibakar dengan arang hitam. Sebelum diolah, daging codot harus dicuci dan direbus selama 30 menit. Ketika akan digoreng, daging codot dilumuri dengan ketumbar, merica, bawang putih, serta garam dapur. Goreng hingga bumbunya meresap sampai ke tulang dan benar-benar telah matang.

Masalah penggunaan daging codot sebagai obat, terutama asma, memang telah didukung berdasarkan beberapa penelitian. Codot memiliki kandungan daging seperti kelinci dan tupai, yang mengandung senyawa kitotefin. Senyawa ini apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak Omega 3 dan 9, memang dapat menyembuhkan penyakit asma.

Kita cukup perlu memperhatikan masalah pengolahan daging sebelum dikonsumsi. Karena jika sembarangan dalam mengolah dapat mengakibatkan hilangnya kadar kototefin yang ada di dalam daging codot. Disarankan agar tidak mengolah daging codot dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging codot tidak boleh lebih dari 150 derajat Celcius. Hewan ini tergolong haram untuk umat Muslim.

Kelelawar memang mempunyai banyak sebutan. Orang-orang di kawasan timur Indonesia menyebutnya paniki, niki atau lawa. Orang Sunda menyebutnya lalay, kalong atau kampret. Orang Jawa Tengah menyebutnya lowo, codot, lawa, atau kampret. Sedangkan suku Dayak malah menyebutnya sebagai hawa, prok, cecadu, kusing atau tayo. Namun memang ada sebagian masyarakat yang membedakan antara kelelawar, codot dan kalong.

Keluarga kelelawar yang disebut codot, binatang yang suka menggerogoti bebuahan masak ini lebih sering dikenal sebagai hewan malam. Namun di daerah tertentu daging codot juga digemari sebagai menu makanan yang istimewa. Selain rasanya yang gurih, codot goreng juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Daging kelelawar rasanya tidak begitu enak. Rasanya langu dan anyir. Ini mungkin karena makanannya hanya serangga. Kelelawar ini biasanya tinggal di rumah-rumah atau pohon pisang walaupun tentu saja juga di pohon lainnya.

Codot memang sangat mirip dengan kelelawar, namun codot lebih besar dibanding kelelawar. Daging codot enak rasanya, tidak langu dan tidak anyir. Selain serangga codot juga juga makan bebuahan, bunga dan sejenisnya. Codot keluar dari tempat persembunyiannya sedikit lebih malam dibanding kelelawar, dan binatang ini biasa tinggal di pepohonan, di gua-gua yang gelap, di pelepah kelapa dan sebagainya.
Keluarga kelelawar lainnya adalah kalong, ukurannya sangat besa yang rantang sayapnya bisa mencapai lebih dari 80 centimeter. Kalong biasanya tinggal di gua-gua dipegunungan yang tinggi dan jauh dari permukiman penduduk. Makanan kalong adalah bebuahan dan bunga. Dagingnya kalong sangat lezat.

Daging dodot dipercayai dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti asma, gatal - gatal atau alergi pada kulit hingga menjaga stamina bagi pria atau wanita, sehingga sekarang ini sudah banyak dibuka warung yang menyediakan masakan dengan menu daging codot.

Sebelum diolah daging codot/kelelawar/kalong terlebih dahulu dipisahkan antara badan dan kedua sayapnya. Sedangka untuk menghilangkan bulu - bulu lembutnya, daging binatang ini dibakar. Sementara untuk mematangkan dagingnya secara alami, dagingnya dibakar dengan bakaran arang hitam.
Selanjutnya daging codot, dicuci dan direbus selama 30 menit dengan arang. Namun sebelum masuk wajan penggorengan daging dicampur dengan bumbu masakan seperti ketumbar, merica, bawang putih serta garam dapur. Dan daging codot pun siap digoreng selama 10 menit hingga bumbu meresap sampai ke tulang dan benar - benar matang.

Masalah penggunaan daging kelelawar sebagai obat ternyata bisa dianggap benar berdasarkan beberapa penelitian. Salah satunya adalah penelitian MJ Naya yang pernah terbit dalam sebuah jurnal kesehatan terbitan pemerintah Spanyol. Menurut Naya ada jenis daging yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan radang tenggorokan.

Kelelawar atau codot memang belum jadi makanan yang umum bagi sebagian besar orang. Tapi, bila diolah dengan baik rasa daging hewan malam ini tampaknya tak kalah dengan daging lainnya. Inilah yang disajikan warung makan milik Doni dan Rohmi, suami istri warga Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Menurut Rohmi kepada SCTV, Selasa (26/1), mengolah daging codot tidak jauh berbeda dengan mengolah daging-daging hewan lain. Setelah disembelih dan dikuliti, codot dipotong-potong serta dicuci dengan seksama. Kemudian, daging diolah sesuai keinginan konsumen. Bisa digoreng biasa. Atau diolah menjadi sate atau tongseng.

Pengunjung yang datang memang biasanya tertarik pada potensi penyembuhan dari daging kelelawar ini. "Gangguan pernapasan itu katanya bisa diobati dengan makan codot," kata Radikin yang mencoba pengobatan dengan codot.

Makhluk seperti kelelawar belum besar dan tanish di shading, berbeda dengan kelelawar berbulu gelap. Individu di Indonesia timur memanggil Paniki atau Niki. Orang Sunda menyebutnya Lalay, kelelawar, atau kampret. Focal Jawa individu menyebutnya Flying-Fox. Sementara Dayak menyebutnya ingin, prok, cecadu, kusing atau tayo.

Terbang-Fox atau kelelawar adalah makhluk yang preferensi menggigit produk organik siap, makhluk ini secara teratur dilihat sebagai hama. Dalam kasus apapun, dalam rentang tertentu, daging Flying-Fox juga didukung sebagai menu rezeki yang luar biasa. Selain perusahaan, menyengat Flying-Fox juga memiliki sifat untuk menyembuhkan penyakit yang berbeda.

Flying-Fox daging diterima untuk menyembuhkan penyakit yang berbeda, misalnya, asma, gatal-gatal, atau kulit tidak baik rentan untuk menjaga stamina untuk pria atau wanita. Memang, bahkan sekarang banyak terbuka melambat yang memberikan hidangan dengan menu daging Flying-Fox.

Sebelum mempersiapkan, daging Flying-Fox / kelelawar pertama harus diisolasi antara tubuh dan dua sayap. Sementara untuk mengevakuasi pena bulu, biasanya Flying-Fox tubuh hangus. Untuk menyelesaikan jaringan Flying-Fox benar-benar, konsisten dikonsumsi dengan arang gelap. Sebelum mempersiapkan, Flying-Fox daging harus dicuci dan menggelegak selama 30 menit. Sementara akan hangus, jaringan Flying-Fox menyebar dengan ketumbar, merica, bawang putih, dan garam. Panggang sampai rendaman untuk menyusup dalam hati dan telah benar-benar berkembang.

Terbang-Fox masalah substansi sebagai obat memanfaatkan, terutama asma, telah ditegakkan oleh beberapa ulasan. Terbang-Fox berisi daging, misalnya, kelinci dan tupai, yang berisi campuran kitotefin. campuran ini ketika dikonsolidasikan dengan bermacam-macam campuran yang berbeda, misalnya, Omega 3 dan 9, bisa menyembuhkan asma.

Dari segi ekonomi, daging kelelawar ternyata dapat menjadi sector bisnis yang cukup menjanjikan. Walaupun mungkin tidak secerah sector bisnis lain, namun, saingan yang tidak terlalu banyak dapat membuat peluang bisnis daging kelelawar ini dapat berkembang.

Bisnis Restoran

Salah satunya adalah anda dapat mencoba membuka restoran atau rumah makan yang menyajikan kelelawar sebagai menu utamanya. Restoran dengan menu unik seperti ini sangat jarang, terlihat di sudut – sudut kota. Tren kuliner saat ini, yang menyajikan kuliner dengan jenis yang beragam akan membuat usaha anda ini menjadi usaha yang unik dan jarang. Bukan tidak mungkin anda akan menjadi trendsetter kuliner kelelawar di kota anda.

Supplier Daging Kelelawar

Apabila anda tidak berniat membuka restoran, maka anda bisa mencoba menjadi supplier daging kelelawar. Hal ini dapat anda lakukan apabila anda memiliki tempat tinggal yang berdekatan dengan sarang kelelawar, atau anda juga dapat membuat penangkaran kelelawar sendiri, yang nantinya hasil dari penangkaran tersebut dapat dikirimkan ke daerah – daerah yang menyajikan menu – menu daging kelelawar.

Nah, itulah beberapa manfaat daging kelelawar yang dapat kita dapatkan, tidak hanya untuk kesehatan, melainkan untuk bisnis juga. Cukup menarik bukan? Tidak hanya manfaat di bidang kesehatan dari konsumsi daging kelelawar, namun daging kelelawar pun dapat memberikan manfaat yang baik di bidang perekonommian. Dan apabila anda memiliki keativitas yang lebih tinggi, bukan tidak mungkin akan muncul manfaat – manfaat lain dari daging kelelawar yang bisa anda temukan sendiri.
Share:

Macam Mcam Produk

BANK PEMBAYARAN TRANSFER

JASA PENGIRIMAN PAKET

BARANG AMAN BERGARANSI